Pada abad kedua puluh, terjadi perubahan dramatis dalam
perjalanan alam, yaitu aktivitas berburu dan membawa kepala dan tanduk hewan. Abad
pertengahan didominasi oleh aktivitas perjalanan fotografi. Mulai pada tahun 1970,
pariwisata masal berkutat pada jenis mamalia besar, mengacaukan habitat,
mengganggu binatang dan mengotori rimba belantara.
Kemudian perlahan-lahan muncul wisata berupa safari,
pengamatan burung, mengendarai unta di gurun pasir, dan munculnya jalur-jalur
alami terpadu. Kelompok kecil yang sedang tumbuh ini kemudian disebut
ekoturisme. Ekoturisme tengah mengangkat seluruh industri perjalanan menjadi
lebih peka terhadap lingkungan.
Secara lebih luas, ekoturisme adalah perpaduan dari berbagai
minat yang tumbuh dari keprihatinan lingkungan, ekonomi, dan sosial. Ekoturisme
berkonsentrasi pada model pariwisata berkelanjutan sehingga tempat-tempat
wisata tidak hanya untuk kepentingan ekonomi semata, melainkan juga kepentingan
lingkungan (vegetasi) dan budaya sekitar. Contoh Pengawas Yosemite sampai pada
keadaan “mabuk” karena ledakan jumlah pengunjung. Ternyata, terjadi bahaya
terhadap wilayah alami akibat ledakan pengunjung. Para pekerja konservasi
benar-benar berpikir untuk membuat ekowisata yang berfungsi untuk pelestarian
alam di Yosemite.
Mata kuliah Ekoturisme mengajarkan saya untuk berpikir
secara komprehensif, kritis, dan kreatif dalam menjawab berbagai permasalah
ekowisata yang ada. Poin utamanya adalah bagaimana kita mampu melihat dari
berbagai sisi mengenai permasalahan ekowisata saat ini, dan tidak mementingkan
kepentingan yang satu di atas yang lain. Mata kuliah ini juga menawarkan field trip dengan tujuan sesuai kebutuhan. waktu itu, kami sepakat untuk mengunjungi Pantai Klayar dan Gua Gong di Pacitan. Ingin tahu hasilnya? Silakan kunjungi link di bawah ini:
https://www.youtube.com/watch?v=q9ZOhWt3I6c
https://www.youtube.com/watch?v=q9ZOhWt3I6c
0 komentar:
Posting Komentar