23/08/15

for us
0 Comments

Telomere dan Enzim Telomerase; Telomere and Telomerase



Kromosom yang merupakan lilitan DNA pembawa sifat genetis, selalu berubah yaitu pada ujung lilitan DNA. Segmen DNA pada ujung kromosom ini yang disebut telomere. Para peneliti mengatakan bahwa perubahan pada ujung DNA atau telomore, berhubungan dengan proses perkembangan sel kanker dan proses penuaan.
            Telomere adalah segmen dari DNA, yang terdiri dari urutan basa-basa nukleotida, yaitu A (adenine), T (timin), C (citosin), dan G (guanine). Telomere memiliki pengulangan urutan TTAGGG pada satu strand dan berpasangan dengan AATCCC pada strand yang lain. Pada manusia, terdapat 2000 pengulangan pada unit dasarnya, sedangkan pada Tetrachymena-ciliata (makhluk bersel satu yang hidup di empang) terdapat 70 pengulangan pada setiap unitnya (Greider, 1996). Struktur telomere dan fungsi telomere ditemukan oleh tiga orang ilmuwan yaitu Elizabeth Blackburn, Jack Szostak, dan Carol Greider yang dianugrahi Nobel Prize in Physiology or Medicine pada tahun 2009. 


Pada tahun 1972, James D. Watson, menemukan bahwa DNA polimerase yang bekerja dalam penggandaan DNA tidak bisa menggandakan seluruh panjang kromosom. Ada suatu daerah di ujung kromosom (telomere) yang tidak bisa digandakan sehingga telomere akan bertambah pendek pada sel anak. Hal ini dapat diatasi oleh enzim telomerase yang akan menggandakan bagian telomere sehingga panjang kromosom tetap dan sel dapat bertahan untuk melakukan mitosis. Keadaan ini disebut “end replication problem”.
            Enzim telomerase adalah suatu ribonukleoprotein yang mensintesis urutan ulangan pada telomere untuk menggantikan susunan yang hilang pada saat replikasi DNA (Greider, 1985). Enzim telomerase akan membuat rantai DNA tambahan yang terdiri dari urutan nukleotida yang berulang. Penambahan urutan nukleotida dilakukan sebelum proses replikasi berlangsung sehingga ujung kromosom akan memiliki panjang yang tetap sama dengan kromosom inangnya. Ingin tahu lebih lanjut? kunjungi link di bawah ini:

Dapus

Greider CW dan Blackburn EH. 1985. Identification of a specific telomere terminal transferase activity in Tetrahymena extracts. Cell 43:405–413.
Greider, C.W., dan Blackburn, E.H. 1996. Telomere, Telomerase and Cancer. Scientific American.


 

22/08/15

for us
0 Comments

Ekoturisme; Ecotourism

Fakultas Teknobiologi UAJY menawarkan beberapa mata kuliah pilihan kepada mahasiswa/i nya. Salah satu mata kuliah pilihan itu adalah ekoturisme. Ekoturisme menjadi pilihan saya untuk melengkapi jumlah sks di semester dua. Saya tidak tahu apa itu ekoturisme dan bagaimana perkembangan ilmu tersebut. Akhirnya, semua terjawab ketika saya mulai mengikuti kuliah tersebut. Berikut ini beberapa hal yang bisa saya sampaikan mengenai sejarah ekoturisme awal:

Pada abad kedua puluh, terjadi perubahan dramatis dalam perjalanan alam, yaitu aktivitas berburu dan membawa kepala dan tanduk hewan. Abad pertengahan didominasi oleh aktivitas perjalanan fotografi. Mulai pada tahun 1970, pariwisata masal berkutat pada jenis mamalia besar, mengacaukan habitat, mengganggu binatang dan mengotori rimba belantara. 

Kemudian perlahan-lahan muncul wisata berupa safari, pengamatan burung, mengendarai unta di gurun pasir, dan munculnya jalur-jalur alami terpadu. Kelompok kecil yang sedang tumbuh ini kemudian disebut ekoturisme. Ekoturisme tengah mengangkat seluruh industri perjalanan menjadi lebih peka terhadap lingkungan. 

Secara lebih luas, ekoturisme adalah perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan lingkungan, ekonomi, dan sosial. Ekoturisme berkonsentrasi pada model pariwisata berkelanjutan sehingga tempat-tempat wisata tidak hanya untuk kepentingan ekonomi semata, melainkan juga kepentingan lingkungan (vegetasi) dan budaya sekitar. Contoh Pengawas Yosemite sampai pada keadaan “mabuk” karena ledakan jumlah pengunjung. Ternyata, terjadi bahaya terhadap wilayah alami akibat ledakan pengunjung. Para pekerja konservasi benar-benar berpikir untuk membuat ekowisata yang berfungsi untuk pelestarian alam di Yosemite. 

Mata kuliah Ekoturisme mengajarkan saya untuk berpikir secara komprehensif, kritis, dan kreatif dalam menjawab berbagai permasalah ekowisata yang ada. Poin utamanya adalah bagaimana kita mampu melihat dari berbagai sisi mengenai permasalahan ekowisata saat ini, dan tidak mementingkan kepentingan yang satu di atas yang lain. Mata kuliah ini juga menawarkan field trip dengan tujuan sesuai kebutuhan. waktu itu, kami sepakat untuk mengunjungi Pantai Klayar dan Gua Gong di Pacitan. Ingin tahu hasilnya? Silakan kunjungi link di bawah ini:
https://www.youtube.com/watch?v=q9ZOhWt3I6c

    Contact Us

    Nama

    Email *

    Pesan *

    "I'm not a perfect person. I make a lot of mistakes. But, I really appreciate those people who stay with me after knowing who I really am"